Mataram – Pengurus Besar Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) menyerukan kepada masyarakat untuk menjaga kedamaian, menghindari anarkisme, dan memperbanyak doa demi keselamatan bangsa. Seruan ini disampaikan dalam himbauan resmi yang ditandatangani Ketua Umum PB NWDI, TGB, alias M. Zainul Majdi, bersama Sekretaris Jenderal M. Nasihuddin Badri.
Himbauan tersebut dibuat lantaran memanasnya situasi nasional dan daerah, khususnya di Nusa Tenggara Barat (NTB), setelah demonstrasi besar berujung ricuh hingga mengakibatkan perusakan markas Polda NTB dan pembakaran kantor DPRD NTB.
PB NWDI menilai kondisi ini sebagai ujian yang harus disikapi dengan kepala dingin dan sikap penuh tanggung jawab.
Dalam keterangan tertulis itu, PB NWDI menyoroti bahwa dalam beberapa hari terakhir kondisi di Ibu Kota Negara hingga sejumlah daerah termasuk NTB cukup berat dan penuh tantangan. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak terprovokasi oleh situasi yang dapat menimbulkan kericuhan.
Poin pertama, PB NWDI menegaskan bahwa kebebasan berpendapat tetap menjadi hak masyarakat. Namun, hak tersebut harus dijalankan sesuai aturan yang berlaku. Kebebasan tanpa batas justru berpotensi menimbulkan kekacauan dan memperburuk kondisi sosial.
Poin selanjutnya, NWDI menilai segala bentuk anarkisme dan kekerasan bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga merugikan masyarakat luas dan menghambat terciptanya suasana kondusif.
Tak hanya itu, PB NWDI juga mengajak masyarakat memperbanyak doa serta membacakan Hizib Nahdlatul Wathan.
Amalan tersebut diyakini menjadi sarana untuk memohon pertolongan Allah SWT agar bangsa Indonesia, termasuk para pemimpinnya, dianugerahi kedamaian, keselamatan, dan kebahagiaan.
Ketua Umum PB NWDI, TGB atau M. Zainul Majdi menegaskan kembali bahwa NWDI berdiri di atas nilai kedamaian dan keberkahan. Dalam himbauannya, ia mengingatkan keluarga besar NWDI untuk menahan diri dan tidak mudah terseret provokasi.
“NWDI hadir untuk menebarkan nilai kedamaian dan keberkahan. Di tengah situasi sulit, kita diajak untuk menahan diri, mengedepankan akhlak mulia, serta memperbanyak doa agar bangsa ini mendapat pertolongan Allah,” tegasnya dalam himbauan yang diterima WartaSatu, Minggu (31/8/2025).
TGB juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas sosial dari level terkecil, yakni lingkungan masyarakat. Baginya, langkah sederhana seperti menahan emosi, menghargai perbedaan, dan saling menghormati sesama warga memiliki dampak besar dalam mencegah konflik yang lebih luas.
Mengaitkan situasi di NTB yang baru saja dilanda aksi massa berujung ricuh, TGB berharap agar masyarakat mampu belajar dari kejadian tersebut. Kondisi yang tidak kondusif hanya akan memperburuk kehidupan sosial dan mengganggu pembangunan daerah.
Melalui himbauan ini, TGB mengajak seluruh elemen masyarakat untuk kembali mengedepankan persatuan. Perpecahan dinilai hanya membawa kerugian, sementara kedamaian adalah modal utama membangun masa depan bangsa.
“Kalau bangsa ini ingin maju, maka kita harus menghindari konflik dan memperkuat persaudaraan. Mari bersama-sama kita jaga kedamaian agar Indonesia tetap kokoh dan sejahtera,” pungkasnya.(cw-ril)
Comment