Mataram – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mencatat sekitar 60 persen koperasi desa merah putih mulai bangun usaha. Sisanya para pengurus koperasi desa merah putih belum memiliki tempat untuk berkegiatan di NTB.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Provinsi NTB Ahmad Masyhuri mengatakan semua desa di NTB telah membentuk koperasi desa merah putih. Dari 995 desa dan 142 kelurahan yang telah membentuk koperasi desa ini 40 persen belum memiliki tempat berkegiatan.
“Termasuk di Desa Ungga, Kecamatan Praya Barat Daya sedang mencari lokasi berkegiatan. Dari hitungan awal ada sekitar 40 persen belum ada tempat berkegiatan,” ujarnya seusai diskusi Koperasi Desa Merah Putih di Pemprov NTB, Kamis (17/7/2025).
Menurut Masyhuri launching Koperasi Desa Merah Putih di NTB akan dilaksanakan pada tanggal 21 Juli dirangkai dengan Dialog langsung bersama Presiden RI Prabowo Subianto dengan para Pemerintah Daerah se-Indonesia.
Launching Koperasi Merah Putih ini akan dilaksanakan secara daring dan semua Pemerintah Daerah akan hadir dalam acara tersebut termasuk Gubernur NTB.
“Karena ini dilakukan secara daring karena Presiden posisinya di Klaten (Jawa Tengah) , jadi semua pemerintah daerah pasti ikut, dan Pak Gubernur juga nanti di Desa Kekeri Lombok Barat,” bebernya.
Masyhuri mengatakan untuk kesiapan acara yang akan diadakan di Desa Kekeri itu sudah siap karena pihak mitra juga terlibat aktif.
“Jadi untuk yang di Kekeri itu sudah ada Bank BUMN, PT. Pos Indonesia, PT. Pupuk, Kimia Farma dan ada Pertamina dan kita berkolaborasi untuk persiapan semuanya,” pungkasnya.
Masyhuri juga mengatakan bahwa memang ada yang dijadikan Desa percontohan untuk saat ini, 3 Desa yang menjadi percontohan dikarenakan posisi yang lebih strategis dan keadaan alam yang mendukung serta kesigapan dari para pengurus dan anggota.
“Secara spesfikasi hampir sama tapi karena posisi strategis makanya 3 koperasi ini lebih menonjol seperti Koperasi yang di Bile Lando dengan Perikanan karena dekat pantai, terus Koperasi di Kembang kuning dengan pertaniannya karena area pertanian luas, dan koperasi yang di Kekeri dengan industri mikronya,” tandasnya.
Masyhuri melanjutkan dengan adanya 3 Koperasi Desa yang dijadikan percontohan supaya memberikan stimulasi terhadap Koperasi yang lain yang ada di Daerah NTB.
“Jadi kami tidak membanding-bandingkan, tapi ini bisa dijadikan motivasi sekaligus stimulasi, dengan anggapan kalau mereka bisa kenapa yang lain tidak bisa,” tutupnya.(adv)
Comment