Mataram – Kejuaraan Kurash South Asia (KUSEA) resmi dibuka di Gelanggang Pemuda dan Olahraga (GOR) Nusa Tenggara Barat (NTB), Mataram, Jumat (29/8/2025). Ajang ini diikuti 400 peserta dari tujuh negara ASEAN, yakni Indonesia, Myanmar, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Ketua Umum Kurash Indonesia, Hafil Fudin, mengatakan penunjukan Indonesia, khususnya NTB, sebagai tuan rumah menjadi bukti kepercayaan internasional terhadap perkembangan kurash di tanah air.
“Pelaksanaan kegiatan ini adalah bentuk kepercayaan KUSEA kepada Indonesia. Apalagi olahraga kurash ini baru dua periode berkembang di Indonesia,” ujar Hafil saat ditemui media, Jumat (29/8/2025).
Menurutnya, Lombok dipilih karena merupakan salah satu destinasi wisata unggulan. Pemilihan lokasi itu juga sejalan dengan tema kejuaraan, yakni kekuatan, pertemanan, dan budaya yang harmonis.
Kejuaraan ini mempertandingkan tiga kategori, yakni junior, kadet, dan senior, dengan total sekitar 400 pertandingan yang berlangsung di Mataram dan Senggigi.
Hafil berharap, kejuaraan ini dapat memperluas popularitas kurash di Indonesia dan mendorong agar olahraga tersebut bisa dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Dengan terlaksananya di Lombok, kita ingin kurash bisa masuk ke salah satu cabang olahraga PON. Ini juga bentuk promosi ke masyarakat, agar atlet lokal bisa bertanding dengan atlet mancanegara. Tinggal pembinaan dari Pemprov, dan kami harap di PON nanti NTB bisa menyumbang emas,” jelasnya.
Sementara itu, Asisten III Sekretariat Daerah (Setda) NTB, Eva Dewiyana, menilai kehadiran ratusan atlet dan official dari tujuh negara akan memberi dampak positif bagi generasi muda NTB.
“Dengan adanya kejuaraan ini, selain menumbuhkan semangat sportivitas, juga diharapkan memberi inspirasi kepada anak muda untuk lebih dekat dengan olahraga,” kata Eva.
Sementara itu, Presiden KUSEA, Pulsak Satjathamnukup, menilai Lombok layak menjadi tuan rumah karena pluralisme masyarakatnya, keindahan destinasi wisata, serta lingkungannya yang bersih dari polusi.
“Sebelumnya hanya ada enam negara yang berpartisipasi, kali ini bertambah menjadi tujuh. Saya berharap ke depan seluruh negara ASEAN dapat bergabung,” ujarnya.(cw-buk)
Comment